Sejarah
Lupins sebenarnya telah ada selama ribuan tahun yang lalu.
Dikonsumsi di seluruh wilayah Mediterania dan pegunungan Andes , Lupin dimakan oleh orang-orang Mesir dan pra-Inca awal serta diyakini petani Romawi berkontribusi pada kesuburan tanah .
Pada akhir abad kedelapan belas, Lupin diperkenalkan di Eropa Utara sebagai sarana meningkatkan kualitas tanah dan pada akhir 1860-an ‘Taman Kuning Lupin’ terlihat di tanah berpasir di dataran pesisir Baltik.
Langkah pertama diambil pada awal abad kedua puluh untuk benar-benar mengubah Lupin menjadi kontemporer, dijinakkan menjadi tanaman pertanian. Dipelopori oleh ilmuwan Jerman , tujuan mereka adalah untuk menanam varietas lupin manis yang tidak pahit (karena adanya kandungan alkaloid) agar lebih cocok untuk dikonsumsi manusia dan pakan ternak .
Keberhasilan pengembangan varietas lupin dengan “gen manis” yang dibutuhkan telah membuka jalan adopsi yang lebih luas dari Bunga Lupin di seluruh Eropa dan kemudian Australia .
Dan pekerjaan lebih lanjut dilakukan oleh Departemen Pertanian dan Pangan Australia Barat selama 1950-an dan 60-an. Sekarang, kita dapat melihat tanaman lupin manis diproduksi di Australia Barat lebih banyak daripada tempat lain di seluruh dunia. [1]
Dengan sejarah yang kaya, kami sangat gembira mengembangkan produk yang benar-benar dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat .
Si ‘Lupin Manis Australia’
Sebenarnya ada 12 spesies lupin dalam genus Lupinus asli di Eropa dan daerah Mediterania. Tiga di antaranya sekarang sepenuhnya dijinakkan untuk pertanian :
• Australia Manis Lupin – Lupinus angustifolius (Lupin berdaun sempit) dibudidayakan di Australia;
• Lupin Putih Eropa, Lupinus albus dan;
• Lupin Kuning, Lupinus luteus.
Sementara Lupin Putih Eropa (L. albus) telah dikonsumsi sebagai makanan manusia sejak zaman Mesir kuno , selama tahun 1960-an para ilmuwan Australia mengembangkan L. angustifolius yang kemudian dikenal dengan nama Lupin Manis Australia. Lupin jenis ini diakui oleh Standar Makanan Australia Selandia Baru pada tahun 1987 sebagai makanan yang cocok untuk konsumsi manusia .
Selama bertahun- tahun, Lupin putih Eropa telah digunakan sebagai bahan makanan di seluruh Eropa dan sering digunakan untuk mengganti sereal atau kedelai dalam bentuk produk makanan yang dipanggang, mie ataupun pasta.
Bahkan diperkirakan 500.000 ton produk makanan yang diproduksi setiap tahun yang mengandung Lupin putih Eropa dan/atau Lupin manis Australia sebagai bahannya.
Sejak tahun 1970 , upaya Departemen Pertanian dan Pangan Australia Barat ( DAFWA ) telah berhasil meningkatkan lebih dari dua kali lipat hasil panen menjadi sekitar 1,5 ton per hektar.
Australia merupakan produsen Lupin terbesar dunia dan lebih dari 20 tahun terakhir mengekspor ke berbagai negara termasuk Spanyol, Belanda, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Taiwan .
[1] (Petterson, D.S., 1998. Composition and food uses of lupins. IN: J.S. Gladstones, C. Atkins, and J. Hamblin (eds.). Lupins as crop plants: biology, production and utilisation. pp 353-384 CABI, Oxon.